Pengalaman Lintas Jalur ITS
Pada awal tahun 2014 ini, dengan memantapkan niat dan usaha aku mendaftar Lintas Jalur ITS untuk meneruskan studi D3 Teknik Mesin yang telah kutempuh di Politeknik Negeri Malang, daripada menunggu jawaban perusahaan yang belum kunjung datang. Memang sejak lulus SMA dulu aku telah memutuskan untuk mengambil jurusan Teknik Mesin (atas saran ayah atas kebimbanganku untuk memilih bidang antara Elektro, Informatika, atau Mesin). Karena pilihanku adalah teknik, maka aku lebih cenderung menargetkan tempat studiku di Institut Teknologi yang dari awal pembentukannya memiliki tujuan untuk melahirkan insinyur-insinyur handal bagi bangsa ini. Dan setahuku hanya ada dua Institut Teknologi PTN di negeri ini, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Namun karena belum rejeki, dua kali SNMPTN kandas. Hanya hasil yang menyatakan bahwa aku diterima di Universitas Brawijaya (UB) yang muncul di halaman pengumuman online. Tapi karena beberapa alasan spesifik, aku lebih memilih Politeknik Negeri Malang (Polinema) daripada UB. Toh kuliahku juga di UB nantinya (kampus lama Poltek UB - Jurusan Teknik Mesin).
Sebenarnya tidak terlalu besar keinginan untuk melanjutkan studi ke S1 dalam benakku, setelah dua kali gagal SNMPTN. Paling tidak aku ingin bekerja terlebih dahulu sebelum meneruskan kuliah. Tetapi di penghujung masa studiku, saat kelas 3, pikiranku mungkin agak berubah atas saran beberapa senior dan teman. Jikalau aku masih belum menemukan tempat yang cocok untuk bekerja, maka lebih baik aku kuliah dahulu sebelum nanti bertambah malas untuk meneruskan kuliah. Toh, eman kalau "modal" saya ini hanya berhenti di jenjang D3. Aku masih punya impian besar.
Pertama, perlu diperhatikan waktu pendaftaran program Lintas Jalur. Cek informasi di website seleksi masuk ITS. Kalau diperlukan, jangan sungkan untuk mengirimkan e-mail kepada Badan Akademik yang mengurusi pendaftaran masuk. Kemudian siapkan semua kelengkapan untuk pendaftaran. Saranku waktu mendaftar jangan terlalu mepet dengan batas akhir agar kita punya waktu lebih untuk mempersiapkan ujian. Ujian hanya ada dua jenis, yaitu ujian tertulis dan ujian wawancara. Ujian dilaksanakan di dua hari terpisah: ujian tulis pada malam hari dan ujian wawancara pada sore hari. Waktu pelaksanaan ini pertamanya membuat saya heran karena tidak biasa. Selidik demi selidik ternyata memang nanti kuliah untuk mahasiswa Lintas Jalur dilaksanakan pada sore-malam hari, berbeda dengan jalur reguler.
Menurut pengalaman saya, ujian tertulis untuk Teknik Mesin terdiri dari beberapa mata pelajaran yang dijadikan satu bendel sebanyak 60 soal. Jangan khawatir karena level soal tersebut hanya mencakup pelajaran yang telah kita dapatkan di jenjang D3. Meskipun begitu menurut saya tidak mungkin kita bisa mengerjakan semua soal karena berdasarkan background konsentrasi yang diambil selama D3 pasti ada beberapa bidang pelajaran yang tidak diajarkan pada konsentrasi kita. So stay calm! Alhamdulillah aku bisa mengerjakan 30-an soal alias separuh lebih sedikit.
Selanjutnya adalah tes wawancara oleh dosen jurusan masing-masing. Proses wawancara berlangsung singkat, sekitar 10 menit. Topik yang dibahas sekitar alasan dan motivasi kita untuk melanjutkan studi S1 dari D3, latar belakang kita, dan rencana kita ke depannya nanti. Setelah proses ujian usai, kita tinggal menanti pengumuman.
Alhamdulillah, ternyata Allah telah memberikan jawaban atas keinginanku dahulu untuk kuliah di salah satu Institut Teknologi PTN. Perlahan tapi pasti, aku mulai percaya bahwa kesempatan itu tidak datang satu kali jika kita benar-benar berusaha. Terima kasih atas pelajaran yang Bang Irfan Amalee bagikan dalam buku Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu. Aku akan berusaha untuk mencari bekal yang terbaik bagi di hidup kita yang terbatas di kampus perjuangan ini.
Komentar
perkenalkan saya nanang saya rencananya mau melanjutkan juga ke its tahun depan kalo boleh tau berapa banyak calon pendaftar dan berapa yang di terima terima kasih?
Kalau soal-soal tesnya maaf nggak punya. Tapi saat pendaftaran sudah pasti ada kisi-kisi soal yang bakal diteskan. Coba pelajari dari situ saja. Meskipun dulu cuma bisa jawab 60%-70% dari soal yang diujikan masih bisa lolos.
ada bdanya regues dengan lintas jalur selain waktunya siang dan malam?
mas punya email atau kontak yang bisa di hubungi gak maaf mas banyak nanya ????
Jelas beda reguler dan lintas jalur, secara masuknya juga beda... Nanti bakal tau kalo udah masuk hehe...
Klo kontak cari aja nama ane di facebook...
Aamiin, semoga kesuksesan bagi kalian yang berusaha sungguh-sungguh :)
Mas maaf mau nanya, untuk setiap matakuliah yg diujikan ada berapa soal? Essay semuakah?
Tks
@Retno: Tergantung jurusannya kali ya... Kalau mesin suka ngacak, utamanya sih sore, tapi kadang ada yang pagi, jadi susah kalau kerja sambil kuliah karena desain kuliahnya di sini bukan untuk kerja sambil kuliah. Tapi kalau bisa mengatur waktu sendiri untuk kerja sambil kuliah, hebat! Pengalaman kakak kelas ane dari Poltek yang jurusan Sipil bisa kok kerja sambil kuliah di ITS.
@Pradiktio: Waalaikumsalam. Tergantung jurusannya, bisa beda-beda. Waktu jaman ane yang jurusan mesin semua pilihan ganda, model SPMB yang betul=3, salah=-1, sedangkan yang jurusan elektro ada essaynya... Selebihnya ane gak tau lagi kalau ada perubahan di tiap tahun. Suka-suka yang bikin soal sih...
Kalau ada yang mau bagi pengalaman, silakan saja di-share di mari...
Mas saya adik tingkatnya mas di polinema..
Mau tanya lama kuliah alih jenjang nanti itu minimal brapa tahun ya?
Terus buat materi2nya pelajaran apa saja sih yang di ujikan?
Terimakasiih
Mau nanya pembukaan kelas lintas jalur untuk jurusan mesin biasanya dibuka bulan apa ya mas? Trus mulai kuliah juga bulan apa? Thx
Mas mau nanya apa kira-kira buat tahun depan ada penerimaan buat lintas jalur d3 elektro ke s1?
Lalu ada sistem ukt gak buat sekarang di Spp nya? Makasih sebelum nya
Maaf kalau masalah pendaftaran terkini saya gak bisa jawab karena saya bukan bagian informasi. Lebih baik tanya lewat email langsung ke akademik ITS nya langsung ya, atau datang langsung ke kampusnya. Kalau jurusan yang buka LJ sih terserah ITS nya sendiri, karena setahu saya pembukaan LJ juga berhubungan dengan ketentuan dari DIKTI.
@Just: lamanya kira2 4-5 semester
program Lintas Jalur semester Gasal 2016/2017 dilaksanakan pada 27 Juni-22
Juli 2016, sedangkan untuk persyaratan mengenai ijazah bisa digantikan
dengan surat keterangan lulus dari Dekan/Kajur dengan persyaratan bahwa
mahasiswa yang bersangkutan telah lulus dalam Tugas Akhir dan hanya
menunggu Wisuda. Untuk persyaratan silahkan langsung mengunjungi website
kami
http://smits.its.ac.id/
Kan kalau lintas jalur itu dibagi dua, reguler & mandiri
@pambudi rilo: secara pribadi maaf saya gak nyimpan macam soal-soal tahun lalu, kebawa kebiasaan di polinema dulu kalau ujian juga gak ada soal tahun lalu, jadi prinsip saya dulu terima dan hadapilah, hehe... mungkin ada yang lain yang nyimpan soal tahun lalu gak tahu juga saya...
@Ifan Ariosandi: Wawancara sekitar akademik yang sudah ditempuh di D3 dan rencana ke depan. Jawaban wawancara yang tepat? Setahu saya pertanyaan wawancara itu tidak ada benar maupun salah. Yang jadi masalah adalah apakah anda bohong atau jujur. Itu saja sih, saya gak bisa jelaskan lebih lagi. Usahakan Anda tidak terlalu gugup saja untuk menghadapi wawancara.
@muammar qaddafi: Nah memang masalah biaya adalah masalah klasik, karena setahu saya yang masuk LJ sudah jelas bahwa dari segi finansial tidak ada masalah. Untuk beasiswa dulu saya diberi tahu bisa saja dapat asal ada usaha, tapi kelihatannya saya kurang berusaha -_-'
@Fachry Dhiya'uddin: Mesin Solid! Semoga sukses. Kali aja ketemu Pak Widjanarko di bengkel mesin dik, pasti ada cerita saya dengan beliau sebagai dosen bimbingan TA saya.. Bagi saya beliau bukan hanya guru dalam bidang akademik tetapi juga pembimbing dalam nilai-nilai yang penting ditanamkan dalam jati diri mahasiswa penerus bangsa.
Untuk LJ Jurusan T.mesin apa sudah pasti ada bukaan di semester ganjil ya? Karena 2017 stelah lulus saya brencana dftar LJ ITS kak. Mohon informasinya. Wassalamu'alaikum