Pesantren itu Ada di Tengah Laut
Tak terasa hampir satu tahun sudah aku mencurahkan energi di tempat yang insya Allah dibarokahi ini. Tempat yang dulunya kukira menakutkan dan sangat terasing, terisolasi dan jauh dari peradaban, ternyata penuh semangat, canda tawa, motivasi, dan yang tak kalah penting semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebuah kebetulan yang disengaja oleh Allah, bahwa aku dulu berharap bahwa aku ingin bekerja di mana aku bisa berkembang menjadi lebih baik dan bisa mendekatkan diriku kepada Allah. Aku belajar di alam bahwa aku insya Allah bisa beradaptasi di manapun asalkan aku bisa beribadah dengan baik tanpa ada kekangan. Hal itu mungkin dirasakan oleh teman-teman yang bekerja di bawah naungan perusahaan milik asing-barat dengan gaji tinggi. Tapi adaptasi hidup tidak seperti itu. Secara sederhana hidup itu tidak terlepas dari bernafas, makan/minum, istirahat, berlidung (sheltering), dan beribadah.