Lamunan Senja
Judul ini terinspirasi dari guyonan teman sekelas, yang mungkin bagus juga untuk dibuat judul posting.
Saat senja tiba, mungkin pemandangan yang paling bagus adalah di tepi pantai. Pastinya akan sangat nikmat kalau kita nongkrong di tepi pantai, ditemani oleh segelas teh hangat dan rotiboy. Dengan suatu pose santai di tepi pantai, mengawali lamunan kita untuk memikirkan kelangsungan masa depan kita dan kaum muslimin. Eits, jangan melamun hoi, nanti kesambet!
Ada suatu hal yang perlu kita pikirkan dalam benak kita, kenapa Indonesia dari dulu sampai sekarang tidak maju-maju?
Terbesit suatu pandangan: karena keterbelakangan! Pendidikan di Indonesia itu seharusnya tidak cuma berasal dari sekolah saja, tetapi banyak media lain yang dapat dimanfaatkan untuk belajar. Selain itu, harus timbul kesadaran akan wajibnya belajar bagi seluruh muslimin/muslimah sampai akhir hayatnya (Indonesia kan negeri muslim terbesar di dunia).
Kemudian ada satu komentar lagi, Indonesia tidak akan pernah maju kalau masyarakat selalu heran akan suatu fenomena. Kalau kita selalu terheran oleh suatu fenomena (apalagi kalau fenomena itu cuma diada-adakan), maka daya kreatifitas dan daya berfikir kita akan berkurang. Nah lho! Bagaimana dengan orang-orang Indonesia selama ini?
Oke, kemudian tahu juga kan, kalau di Indonesia ini sudah banyak pihak yang ikut-ikutan menerapkan kapitalisme. Padahal seharusnya menurut akal pikiran yang sehat, kita sebenarnya tidak bisa serta merta ikut-ikutan saja seperti orang yang bingung. Paling tidak kita harus bisa menganalisis sebelum kita mencoba sesuatu, apakah itu baik atau buruk. Padahal, akhir-akhir ini sistem kapitalisme yang pusatnya di Amerika itu mulai kolaps, terkena krisis global, terbukalah juga kelemahan terbesar kapitalisme. Dampaknya, Amerika menjadi susah, apalagi Indonesia sebagai 'follower' Amerika.
Kurasa cukup ini dulu yang kutulis mengakhiri lamunan senjaku yang kurang jelas. Yang pasti kita jangan jadi pelamun saja. Jangan jadi pemimpi saja. Mari kita mulai aksi yang bisa mewujudkan mimpi-mimpi indah kita.
Komentar