Simple Ideals

Sebenarnya kebutuhan manusia itu sederhana. Manusia hanya membutuhkan makanan untuk dapat bertahan hidup, pakaian untuk melindungi tubuhnya, dan tempat tinggal yang dapat melindunginya dari keganasan alam sekitar. Lalu, ditambah satu lagi kebutuhan aktivitas untuk mengisi waktu hidupnya. Untuk hal ini Allah sebagai pencipta alam semesta beserta isinya memberikan ibadah sebagai pengisi waktu hidup manusia.

Aku memahami hal tersebut dengan lebih jelas dengan petualanganku di alam bebas. Saat engkau tidak kedinginan, tidak kelaparan, tidak kelelahan, dan sebagainya, berarti engkau tidak sedang berada di gunung. Saat berada di gunung, kenyamanan tidak ada pada sebuah kemewahan dunia, harta, ataupun tahta. Tidak! Semua sifat asli tiap-tiap orang akan kelihatan pada petualangan di medan pegunungan. Begitu pula dengan kebutuhan asli dari tiap-tiap orang akan kelihatan pada petualangan di medan pegunungan. Kebutuhan, atau bisa dibilang kenyamanan atau kemewahan bagi para pendaki gunung adalah makan yang cukup, minum yang cukup, pakaian yang tidak basah sehingga tidak kedinginan, serta tempat tidur yang nyaman dan aman.

Petualangan di alam bebas, terutama di gunung, merupakan wahana bagi seorang manusia untuk lebih mengenal mengenai dirinya sendiri dan mengenai hidupnya sendiri. Dengan berpetualang, seorang insan akan lebih menyadari kekurangan diri sendiri serta kebesaran dari alam dan penciptanya. Untuk itulah, sering kali pribadi-pribadi yang memiliki jiwa petualang adalah mereka yang ingin menyadari kekurangannya dan berusaha untuk mengatasi kekurangan itu. Dan terlebih lagi petualangan akan membentuk idealisme pada diri mereka terhadap kehidupan ini.

Dengan petualangan yang kualami selama ini, dari diriku saat menjadi rookie, novice, hingga menjadi leader saat tersesat di hutan, perlahan aku membentuk mindset idealisme pada diriku. Memang benar aku telah mulai membentuk idealisme semenjak SMA yang berasal dari latar belakang Islam sesuai dengan keluargaku yang agamis. Namun, dengan petualangan yang kujalani, aku menambahkan nilai-nilai yang baru kali ini aku merasakannya. Ya! Anda bisa belajar sesuatu dari pengalaman orang lain, tetapi harus merasakannya sendiri agar memahaminya.

Kembali kepada topik idealisme. Kebutuhan manusia itu sederhana. Sehingga kenyamanan hidup manusia itu sebenarnya hanya terletak pada pemenuhan kebutuhan yang sederhana itu. Kenyamanan itu sebenarnya tidak mahal. Namun banyak orang miskin maupun orang kaya yang tidak dapat mencapai kenyamanan itu. Kaya itu tidak menjamin kenyamanan, namun kita bisa lebih mengusahakan kenyamanan dengan kekayaan. Karena sifat rentan kekayaan itu, janganlah kekayaan dijadikan tujuan. Ya, idealisme pertamaku adalah jangan menjadikan kekayaan sebagai tolok ukur tujuan meski kita harus kaya untuk memperbesar peluang ibadah yang kita butuhkan. Terserah bila ada anggapan bahwa hidup jangan berpatok pada suatu idealisme, tetapi menurutku kita butuh suatu idealisme untuk mengarahkan hidup kita.

Beruntunglah anak-anak muda yang memiliki idealisme baik dan kuat untuk mengarahkan hidupnya sendiri dan hidup orang-orang di sekitarnya. Indonesia butuh pemuda-pemuda seperti Anda, dan semoga tetap istiqomah hingga menghadapi tipu daya dunia yang sesungguhnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Lintas Jalur ITS

Jujitsu is My Way

Teknologi Internet : Perkembangan Web 2.0