Catatan Cinta yang Belum Berlabuh

Teman-teman yang baru lulus kuliah pasti dihadapkan pada dua dilema mainstream, yaitu masalah kerja dan masalah nikah. Bagi teman cowok pasti bingung dengan masalah kerja. Sedangkan bagi teman cewek dan sebagian cowok pasti bingung dengan masalah nikah. Untuk masalah kerja aku sudah tak memikirkannya karena Alhamdulillah Allah telah memberikan yang terbaik. Namun entah mengapa aku belum terlalu memikirkan untuk masalah nikah. Entah belum siap, entah belum ada cewek yang kusuka, atau entah aku masih punya banyak keinginan bermain atau berkarya sebagai seorang bujang.

Sebagai seorang lelaki aku tentu menyukai perempuan. Terhitung dari sekolah jaman SD, SMP, sampai SMA pasti ada perempuan yang kusuka, meskipun aku jarang dekat dengan teman perempuan. Aku tidak menyebutnya sebagai cinta karena perlahan aku belajar bahwa suka dan cinta itu ada di level yang berbeda. Karena itu tidak ada keinginan bagiku untuk pacaran seperti teman-teman yang mengikuti trend jaman sekarang. Tapi terkadang aku ragu juga, aku tak punya pacar seperti teman-teman apakah juga memang aku tidak berani untuk menyatakannya? Tapi ah, lebih baik aku pendam rasa suka ini karena kurasa perasaan ini tidak matang. Selama itu juga aku hanya menyibukkan diriku pada hobi dan hal-hal yang kusuka.

Kalau kurasa selama sekolah aku jarang berteman dekat dengan perempuan, maka masa kuliahku ternyata lebih suram lagi. Temanku semua laki-laki (atau mayoritas laki-laki ya? karena dalam satu jurusan mesin hanya ada dua perempuan). Hal ini tentu menjauhkan diriku dari mengenal siapa itu perempuan. Kini pun aku semakin tidak percaya diri jika berhadapan dengan perempuan/cewek, apalagi jika perempuan/cewek itu cantik.

Mungkin ada suatu pengalaman di masa kuliah yang menyebabkan aku semakin tidak tertarik lagi untuk pacaran. Meskipun aku tidak kenal cewek-cewek di kampus, tetapi suatu ketika aku mengenal (atau baru kenal) ada seorang cewek yang kiranya aku suka. Terlintas aku ingin berkenalan lebih dekat karena penasaran masa' dari dulu gak pernah dekat dengan seorang cewek pun. Ketika aku mulai mencari dan mencari... (istilahnya sekarang mungkin kepo ya?) ternyata aku berhadapan dengan suatu kenyataan pahit. Ternyata dia sudah punya pacar. Lucu juga, kalau statement yang bagus itu harusnya, 'ternyata dia sudah punya suami', aku bisa terima karena logis. Tapi ini entah janggal saja di logikaku, 'ternyata dia sudah punya pacar'. Sontak pengalaman pahit ini merontokkan keseluruhan keinginanku untuk mencoba mencari pacar. Hehe (^_^v). Dan seperti itulah kira-kira mengapa sampai sekarang aku masih belum punya rasa ketertarikan khusus kepada seorang cewek. Tapi aku masih normal kok, karena aku juga masih suka dengan yang namanya cewek cantik. (Semoga Allah menjauhkan saya dari hombreng-hombreng yang terkutuk dan menular di Jakarta yang berbahaya ini)

Oh iya, kalau kuingat-ingat dulu juga aku pernah tahu ada cewek yang suka dengan aku. Akan tetapi maaf, kelihatannya tekadku untuk tidak pacaran sudah bulat. Aku benar-benar minta maaf. Kalau aku ingat keterlaluan juga tekadku ini ya? Kalaupun jodoh itu sudah ditentukan Allah maka suatu saat Allah akan memberikan skenario yang terbaik bagi sepasang insan tersebut.

Hingga kini, apa yang di hadapanku masih biru. Birunya gunung yang menjulang tinggi. Birunya laut yang misterius. Birunya langit yang luas. Kemungkinan di dunia ini masih luas, dan takdir dari Allah masih banyak yang belum terungkap. Masa depan itu masih panjang meskipun kita tak tahu bahwa waktu akhir kita sudah dekat. Aku yang sedang belajar untuk sederhana dan berusaha untuk menjadi hebat ini hanya bisa berdoa. Semoga Allah memberikan jalan yang mengantarkanku, keluargaku, dan keturunanku kepada surga Allah. Surga yang selalu menjadi cita-cita seorang muslim.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Lintas Jalur ITS

Jujitsu is My Way

Teknologi Internet : Perkembangan Web 2.0