Horizon Laut Jawa: Refleksi ke Belakang dan Visi ke Depan

Selama enam bulan terakhir ini aku telah bergelut dengan hal-hal baru selama masa On Job Training di tempat kerjaku yang baru. Tentunya banyak sekali teman, pengalaman, dan pelajaran berharga yang aku dapat di 'atmosfir' yang baru ini. Dari budaya kerja, life balance, hingga adaptability.

Memang perlahan demi perlahan fokus dalam hidupku ini bergeser. Tetapi dari berbagai macam rupa warna hidup yang aku lewati ini tak ada suatu penyesalan. Justru anugerah yang semakin lama harus semakin kusyukuri yang semakin kurasakan. Seperti pesan Pak Bambang, Kajur Mesin ITS kepadaku sebelum meninggalkan kampus, "Carilah ilmu di manapun ia berada. Tidak ada ruginya kamu belajar apapun dan di manapun. Dan kalau perlu carilah ilmu setinggi mungkin."

Dulu aku suka sekali belajar mengenai komputer. Dari hardware hingga software. Dari merakit, troubleshooting, hingga programming. Setelah itu aku masuk ke kehidupan baru di dunia permesinan. Ternyata dunia mesin sangat luas. Jadi jangan kaget kalau Anda tanya orang mesin yang ternyata beliau belum paham dengan mobil meskipun ia jago memainkan CNC. Setelah itu aku masuk ke nuansa pengalaman baru di dunia kepencintaalaman, di mana budaya persahabatan, persaudaraan, kerja keras, dan multi tasking berpadu dengan budaya slengekan, merakyat, dan tidak takut kotor.

Sekarang aku berada di terrain yang bener-benar berbeda, di mana aku separuh hidup dan separuh kerja. Aku mulai belajar berbagai aspek yang menyusun sebuah industri migas untuk mengoperasikannya secara reliable. Ternyata masuk di sini, semua yang kulalui itu berarti. Tidak ada batasan ilmu di dunia ini, pun dengan pekerjaannya. Dulu yang ada di benakku hanyalah ketakutan, ternyata semuanya sirna setelah menggelutinya. Memang benar terkadang kita tidak perlu terlalu takut, karena yang kita hadapi itu tidak semenakutkan yang kita kira.

Lalu mau apa ke depannya?

Pasti.. Langkahku belum selesai. Kekuranganku masih banyak. Banyak yang aku belum ketahui. Banyak yang belum kujelajahi. Perlahan demi perlahan, selangkah demi selangkah, muhasabah dan peningkatan diri harus menghasilkan sesuatu yang berarti.

Masih menjadi pertanyaan bagiku...
Apakah adanya aku memberikan suatu manfaat bagi yang lain?
Apakah adanya aku mampu memberikan sesuatu bagi yang lain?
Apakah adanya aku dapat menularkan ilmu yang baru bagi yang lain?

Jelas sekali di hamparan laut yang luas ini, di mana sekeliling adalah horizon biru air asin, aku terlihat tak berdaya.

Wabillahi taufiq wal hidayah
*Catatan kecil dari lepas pantai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Lintas Jalur ITS

Jujitsu is My Way

Teknologi Internet : Perkembangan Web 2.0