Tetap Tegak dan Syukur

Dalam ceramah-ceramah dan motivasi-motivasi, sering kali kita diberikan wejangan mengenai rasa bahagia. Betapa banyak manusia di muka bumi ini, bekerja siang dan malam, hanya untuk menemukan arti bahagia itu. Para penceramah dan motivator menegaskan bahwa kebahagiaan itu tidak berada jauh di luar kita. Kebahagiaan sebagai suatu rasa itu sebenarnya itu kuncinya ada dalam diri kita. Bahagia itu ada pada bagaimana kita menerima dan mensyukuri apa yang telah kita terima.

Jika bicara syukur, ini perkara susah-susah-gampang. Sebelas duabelas dengan yang namanya ikhlas. Karena kelemahan hati kita, terkadang semakin diutarakan maka akan semakin kabur dan hilang maknanya.
Maka dari itu, apalah artinya disiar-siarkan jika hanya kesombongan yang akan datang. Yang penting adalah kita puji Allah, Sang Pengatur Alam ini dan selalu sadar bahwa sebenarnya rasa syukur kita ini sangatlah kurang dibandingkan apa yang telah dikaruniakan-Nya.

Dan yang jelas, perlu kita sadari bahwa apa yang ada di setiap perjalanan ini pasti memiliki arti bagi kehidupan ini. Kebahagiaan itu tidak terletak pada di mana kita berdiri sekarang, tetapi ada pada perjalanan ke mana kita akan menuju. Untuk bahagia tidak perlu kita melihat ke atas, ke bawah, ataupun ke samping. Cukup menyadari apa yang lalu dan apa yang ada sekarang.

Aku bersyukur terhadap apa yang ada sekarang dan terhadap pilihanku dahulu. Lalu syukurku sekarang adalah berbuat untuk apa yang tidak akan kusesali di kemudian hari.

Harus kuulangi setiap kali aku merasa tak sebaik yang ada, setiap ada rasa kalah di dalam hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Lintas Jalur ITS

Jujitsu is My Way

Teknologi Internet : Perkembangan Web 2.0