Tak Perlu Banyak Alasan untuk Menulis

Sudah beberapa tahun aku mencoba untuk mengisi blog ini, namun rupanya masih belum bisa dibilang banyak juga isinya. Dulu aku ingin membuat target untuk menulis sebulan sekali, tetapi ternyata itu sudah berat. Menulis memang bukan hal yang mudah, tetapi juga bukan hal yang sulit (konteksnya sekarang menulis pada media elektronik, hehe). Akan tetapi sedikit demi sedikit aku mulai mencoba merangkai hal-hal sepele dalam konsep-konsep untuk dituliskan, meski dari suatu bahan yang kurang menarik seperti tulisan kali ini.

Bagiku menulis itu sama saja dengan kerjaan orang nganggur. Maksudku di sini bukanlah menghina para penulis maupun penganggur. Bagiku menulis memerlukan suatu kesadaran dan waktu yang benar-benar mendukung untuk menulis. Hal itu jarang kita temui jika kita terlalu sibuk dengan setumpuk pekerjaan atau modul pelajaran yang harus segera dilahap. Pada kenyataannya memang kita bisa menulis dengan baik pada saat waktu kita luang atau memang kita meluangkan sedikit waktu kita untuk menulis. Maka dari itu saya kagum kepada para penulis karena mereka dapat meluangkan waktu di tengah padatnya aktivitas untuk mencurahkan hal-hal yang dapat bermanfaat bagi lingkungan mereka.

Aku belajar sedikit demi sedikit untuk merangkai kata dan cerita melalui menulis blog, karena menulis blog adalah cara belajar untuk menulis yang paling efektif bahkan bagi mereka yang memiliki sedikit minat di bidang kepenulisan. Hal itu disebabkan karena tidak ada suatu paksaan ataupun keharusan dalam menulis blog. Semakin banyak menulis, kita akan semakin paham bagaimana cara menulis. Kelihaian dalam menulis dibangun melalui pengalaman. Dan kemampuan untuk menulis ini bukanlah suatu hal yang sia-sia pasti ada manfaatnya bagi pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.

Menurut pengalamanku, salah satu metode bagus untuk meng-upgrade kepenulisan kita adalah dengan membaca lagi tulisan-tulisan kita yang terdahulu. Saat kita mencermati kembali tulisan lama kita, terkadang kita akan terheran dengan banyaknya ketidak'pas'an dalam tulisan lama kita tersebut. Dari situ, kita dapat mengevaluasi diri sendiri dan dapat mengetahui di mana sisi tulisan yang dapat kita tingkatkan.

Sekarang kita sudah memasuki era social media semacam facebook, twitter, dan beragam varian chatting sampai-sampai akupun tidak hapal semua namanya. Bagiku yang paling mengesankan dari era social media ini adalah setiap orang menjadi gemar menulis. Ya, menulis status. Mulai dari curhat, pamer, sampai mengumbar kata mutiara. Memang semuanya kembali kepada niat, akan tetapi menurutku bukan di sini esensi menulis. Aku sendiri mulai mengurangi frekuensi untuk menulis status di facebook karena aku lebih ingin menyisakan sedikit pikiranku untuk menangkap pengalaman-pengalaman yang bisa dibagikan lewat tulisan. Dan tulisan itu bukanlah status facebook, tetapi sebuah post di blog.

Tidak perlu banyak alasan untuk menulis, karena itu adalah suka-suka Anda. Meskipun Anda super sibuk ataupun Anda tidak ahli dalam merangkai kata. Meskipun sekarang dimulai dengan menulis status facebook, tidak akan mengurangi potensi Anda suatu saat nanti menjadi seorang penulis yang baik. Semua itu asalkan apa yang Anda tulis itu berasal dari dalam hati dan pikiran Anda. Tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat asalkan kita sungguh-sungguh mempelajarinya dan mengamalkannya.

Wabillahi taufiq wal hidayah
Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Lintas Jalur ITS

Jujitsu is My Way

Teknologi Internet : Perkembangan Web 2.0